Setiap Apapun
setiap nafas yang kau ambil
setiap nafas yang kau ambil
setiap gerak yang kau buat
setiap ikatan yang kau rusak
setiap langkah yang kau pilih
ku kan memperhatikan mu setiap waktu
setiap kata yang kau ucap
setiap permainan yang kau mainkan
tak bisakah kau melihat
kau adalah milikku
bagaimana sakitnya hatiku
oleh setiap langkah yang kau pilih
setiap gerak yang kau buat
setiap sumpah yang kau langgar
setiap senyum yang kau palsukan
setiap tuntunan yang kau minta
sejak kau pergi aku tersesat tanpa jejak
di mimpi malamku hanya ku lihat wajahmu
di sekitarku hanya hanya kau yang tak tergantikan
aku begitu kedinginan kunanti pelukanmu
31,8,07
by agoes s
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Ajati
setiap nafas yang kau ambil
setiap gerak yang kau buat
setiap ikatan yang kau rusak
setiap langkah yang kau pilih
ku kan memperhatikan mu setiap waktu
setiap kata yang kau ucap
setiap permainan yang kau mainkan
tak bisakah kau melihat
kau adalah milikku
bagaimana sakitnya hatiku
oleh setiap langkah yang kau pilih
setiap gerak yang kau buat
setiap sumpah yang kau langgar
setiap senyum yang kau palsukan
setiap tuntunan yang kau minta
sejak kau pergi aku tersesat tanpa jejak
di mimpi malamku hanya ku lihat wajahmu
di sekitarku hanya hanya kau yang tak tergantikan
aku begitu kedinginan kunanti pelukanmu
31,8,07
by agoes s
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis memepercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
kahlil-gibran
WAKTU
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan17
kembalikan indonesia pada ku
Puisi oleh Taufik Ismail
sumber: Secrets Need Words: Indonesian Poetry, 1966-1998,
edited and translated by Harry Aveling
(Athens, OH: Center for International Studies Ohio University, 2003)
Kembalikan Indonesia Padaku
Hari depan Indonesia adalah duaratus juta mulut yang
menganga
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang
menyala bergantian.
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong
siang-malam, dengan bola yang bentuknya seperti
telur angsa
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang
tenggelam karena seratus juta penduduknya.
Kembalikan
Indonesia
padaku.
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main
pingpong siang malam dengan bola telur angsa di
bawah sinar lampu 15 wat.
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan
tenggelam lantaran berat bebannya kemudian
angsa-angsa berenang di atasnya.
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang
menganga, dan di dalam mulut itu ada bola-bola
lampu 15 wat, sebagian putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian.
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang
berenang-renang sambil main pingpong di atas
pulau Jawa yang tenggelam dan membawa seratus juta
bola lampu 15 wat ke dasar lautan.
Kembalikan
Indonesia
padaku.
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong
siang malam dengan bola yang bentuknya seperti
telur angsa
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang
tenggelam karena seratus juta penduduknya.
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang
menyala bergantian.
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang
menganga.
Kembalikan Indonesia padaku.