Assalamualaikum wr...wb...

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. 94, 5-6). Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri disertai akhlak yang mulia (Nabi Muhammad SAW).Tidak ada Satu pun obat yang dapat menyembuhkan sakit hati kecuali dengan keikhlasan (Pepatah Arab).
Kepuasan terletak pada sebuah usaha, bukan pada hasil. Berusaha yang keras adalah kemenangan yang hakiki (M.Gandhi). Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum (M. Gandhi).Membuat tapak-tapak jejak dengan berpijak secara bijak, di manapun kita beranjak (Agus Samsudrajat).

Selasa, 17 Mei 2011

Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini


Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini
(Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011)

Oleh : Agus Samsudrajat S, SKM

Krisisnya minat baca buku masyarakat Indonesia saat ini boleh jadi yang menjadi penyebab Negara Indonesia menjadi Negara yang belum maju baik dibidang pengetahuan maupun teknologi. Hal ini terbukti dengan masih tingginya Negara kita untuk menjadi Negara pengimpor teknologi maupun perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Sebagai contoh kendaraan bermotor yang mendominasi dinegara kita adalah produk asal Negara tetangga matahari terbit atau jepang.
Maka, sangat tepat apa yang diungkapkan seorang sastrawan Ajip Rosidi, bahwa masyarakat Jepang sejak usia dini (kira-kira umur dua hingga tiga tahun) telah diperkenalkan dengan bahan bacaan buku. Tak heran jika bangsa Jepang dijuluki sebagai bangsa yang gemar baca buku. Bahkan ada istilah perbandingan, "kalau orang Jepang tidur sambil membaca, sedangkan orang Indonesia membaca sambil tidur."
Bagi orang Jepang, sesantai apa pun kegiatan yang mereka tengah tekuni, membaca tetap menjadi suatu kebutuhan layaknya kebutuhan makan dan minum sehari-hari. Namun, sebaliknya, bagi orang Indonesia, sesantai apa pun kegiatan yang mereka tekuni, membaca belum dijadikan suatu kebutuhan. Pendek kata, rendahnya budaya baca buku masyarakat perlu dianggap sebagai persoalan serius dan segera dicarikan solusinya.

Kita lihat dari indeks membaca masyarakat Indonesia saat ini, kurangnya minat baca dibuktikan dengan yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Malaysia dan Jepang. Indeks membaca di negara itu mencapai 0,45. Selain itu berdasarkan survei UNESCO, budaya baca masyarakat Indonesia berada di urutan ke-38 dari 39 negara dan merupakan yang paling rendah di kawasan ASEAN.
Peran orang tua, lembaga formal seperti sekolah maupun lembaga non formal, pemerintah pusat dan daerah sebaiknya memberikan solusi berupa program teknis bukan hanya berupa slogan atau himbauan yang tidak diimbangi dengan solusi tekhnis. Minat baca sejak dini harus ditanamkan oleh para orang tua, untuk usia dini bisa diawali dengan memberikan dan mendampingi anak untuk gemar membaca sesuatu yang dianggap menarik dan mendidik, maka perlu perhatian orang tua untuk melakukan hal tersebut.
Keluarga menjadi komunitas yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Minat dan kemampuan anak dibentuk dari keluarga di mana dia dibesarkan. Salah satu minat dan kemampuan yang bisa ditumbuhkan dalam diri anak lewat keluarga ialah membaca. Berikut beberapa tips untuk minat dan kemampuat baca anak :
  1. Bacakan buku sejak anak lahir
Sebaiknya, anak dikenalkan dengan buku sedini mungkin, sejak anak masih bayi, bahkan ketika masih di dalam kandungan. Berdasarkan hasil penelitian, bayi yang terbiasa diajak berkomunikasi dan dibacakan cerita (bahkan sejak di dalam kandungan) akan mempunyai kemampuan bahasa yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya didiamkan saja. Jadi, untuk mengenalkan buku pada anak, jangan tunggu sampai anak bisa membaca sendiri.
  1. Dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya
Anak sangat suka ketika diajak untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka baca atau kita ceritakan. Untuk mendorong anak Anda menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya, Anda bisa mengajukan sejumlah pertanyaan dari apa yang telah dibaca. Selain itu, gunakan cara-cara kreatif, misalnya kalau kita sudah membacakan suatu buku, minta anak untuk gantian bercerita. Kalau dia tidak mau, gunakan ide lain, misalnya dengan merekam suaranya ketika bercerita. Hal tersebut akan membuat anak bersemangat.
  1. Ajak anak ke toko buku/perpustakaan
Jadikan toko buku sebagai tempat singgah yang menyenangkan bagi anak dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya. Berikan kepercayaan pada mereka untuk memilih sendiri buku yang mereka minati, namun tetap dalam batasan-batasan seleksi orang tua. Tanamkan juga sikap selektif dalam memilih buku kepada anak. Selain toko buku, dorong pula anak Anda untuk rajin mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang bisa mereka akses, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum.
  1. Beli buku yang menarik minat anak
Dalih ingin memberikan buku yang bermutu bagi anak jangan dipakai sebagai paksaan anak untuk membaca buku yang tidak mereka sukai. Orang tua harus peka dengan minat anak dan memfasilitasinya dengan buku yang sesuai minat mereka supaya minat baca mereka berkembang, asalkan buku tersebut masih masuk dalam kategori buku bermutu menurut orang tua. Agar wawasan anak berkembang, tidak terpaku pada minat bacanya terhadap buku-buku tertentu, belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan satunya tambahan pilihan Anda bagi anak.
  1. Sisihkan uang untuk membeli buku
Sediakan anggaran khusus untuk membeli buku. Jadikan buku sebagai kebutuhan yang penting bagi anak daripada membelikan anak macam-macam mainan yang manfaatnya masih dapat dipertanyakan. Apalagi buku merupakan harta yang tidak ternilai jika anak mau membacanya. Apa yang terkandung dalam sebuah buku akan menjadi investasi di kepala anak.
  1. Nonton filmnya dan beli bukunya
Menurut Prof. Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia, anak-anak akan sangat antusias jika mereka bisa membaca buku-buku dari tokoh film yang sudah mereka kenal atau tonton filmnya. Jadi, Anda bisa mengajak anak Anda menonton filmnya dulu, baru kemudian memberikan bukunya kepada anak untuk dibaca atau sebaliknya.
  1. Ciptakan perpustakaan keluarga
Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu. Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka akses -- tidak terlalu tinggi, tersembunyi, apalagi terkunci. Selain perpustakaan keluarga, taruhlah buku-buku di tempat yang biasa digunakan anak misalnya di ruang tidur, ruang tamu, ruang main, teras, mobil, bahkan di toilet kering kalau Anda memilikinya.
  1. Tukar buku dengan teman
Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak semakin baik. Namun, jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, Anda bisa menyiasatinya dengan saling menukar buku dengan temannya. Atau jika Anda, sebagai orang tua, mempunyai teman yang juga mempunyai anak seusia dengan anak Anda sampaikan ide untuk saling meminjamkan koleksi buku dengan catatan masing-masing pihak menjaga kebersihan dan keutuhan buku. Hal ini bisa menghemat sekaligus memperluas wawasan anak dengan banyak buku yang sudah dibacanya.
  1. Hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation
Menonton televisi atau main playstasion yang pada umumnya disukai anak bukanlah hobi yang harus dilarang, tapi sebaiknya dibatasi. Supaya waktu anak bisa dialokasikan untuk membaca buku. Orang tua dianjurkan untuk mengendalikan pemakaian televisi oleh anak-anak mengingat tayangan-tayangan yang sering kali tidak sesuai untuk kosumsi anak.
  1. Beri hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca
Anak akan sangat bersemangat jika diberi penghargaan/hadiah. Pakailah cara itu untuk merangsang minat baca anak. Penghargaan bisa bersifat materi dan nonmateri. Jika anak bisa menyelesaikan pembacaan sebuah buku dan bisa menceritakan ulang dengan benar, berikan kata-kata yang positif yang akan membangun rasa percaya diri anak dalam membaca sehingga anak akan menyukai kegiatan membaca. Jika anak membuat kesalahan dalam membaca, jangan langsung dikritik. Tapi arahkan dengan sabar. Anda juga bisa memberi penghargaan dengan memberikan hadiah-hadiah kecil yang membuat anak antusias. Sistem hadiah ini bisa Anda ciptakan sesuai kreativitas dan kemampuan Anda. Yang terpenting, ketika anak membaca jangan hanya untuk mengejar reward tapi karena mereka benar-benar menyukai dan mengetahui pentingnya membaca.
  1. Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak
Pilihlah buku sebagai hadiah untuk anak jika ada acara-acara penting, seperti ulang tahun, kenaikan kelas, dll. Jadikan buku sebagai barang berharga yang dinanti-nantikan oleh anak. Jika anak sudah mencintai buku, hadiah buku akan menjadi hadiah yang menyenangkan hatinya.
  1. Jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari
Kegiatan membaca setiap hari akan menumbuhkan minat baca anak sekaligus membentuk kebiasaan membaca pada anak. Kalau Anda orang tua yang sibuk, lima atau sepuluh menit setiap harinya untuk membacakan cerita kepada anak Anda akan sangat bermanfaat. Jika anak Anda sudah bisa membaca sendiri, Anda tinggal menemaninya membaca sambil Anda juga membaca buku favorit Anda.
  1. Dramatisasi buku yang Anda baca
Ubahlah cara baca Anda ketika anak Anda kurang atau tidak tertarik dengan buku yang Anda bacakan untuknya. Tambahkan kosakata dan kalimat yang menarik dan dramatisasilah cerita yang sedang Anda bacakan, caranya dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara. Anak-anak akan tertarik.
  1. Buatlah buku sendiri
Anak akan sangat senang jika mereka atau Anda membuatkan buku untuk mereka sendiri. Anda bisa membuat buku untuk anak seperti:
    • Buku biografi anak.
Tempelkan foto anak, misalnya foto ketika masih bayi, rumah sakit tempat lahir, anak ketika bisa berjalan, mainan favoritnya, dll. Tambahkan kata-kata sederhana yang mengomentari setiap foto. Anak akan bangga dengan buku yang mengisahkan dirinya tersebut.
    • Buku tentang diri Anda.
Seperti buku di atas, tetapi berisi kisah Anda dan pasangan Anda sebagai orang tua. Buku tentang diri Anda bisa digunakan sebagai sumber bacaan yang bagus untuk mengajarkan proses pertumbuhan, siklus kehidupan, konsep baik dan buruk, nilai moral, etika, adat istiadat dalam keluarga, dan lain sebagainya.
    • Buku cerita yang Anda gambar sendiri.
Karanglah buku cerita yang Anda hias atau gambar sendiri. Meski sederhana dan kurang indah, namun buku seperti ini akan menarik minat anak karena anak tahu kalau orang tuanya yang membuatkan buku itu khusus untuknya. Hal ini juga membuat Anda lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan buku untuk anak karena Anda bisa menentukan sendiri tema yang disukai anak.
  1. Anak membuat sendiri bukunya.
Membuat buku sendiri bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang anak. Meski anak belum bisa menulis, minta mereka untuk membuat gambarnya, minta mereka menceritakan gambarnya dan Anda yang menuliskan di buku tersebut. Jika mereka sudah bisa menulis, minta mereka untuk membuat gambar dan menuliskan sendiri ceritanya. Anak akan menyukai kegiatan ini. Anak juga mempunyai kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan imanjinasinya.
  1. Jadilah teladan
Teladan orang tua lebih berdampak daripada kata-kata. Biarkan anak melihat Anda membaca. Jika hal tersebut sering dia lihat mereka menjadi terbiasa dengan kegiatan membaca tersebut. Jika Anda mengetahui membaca itu penting, namun kita tidak menyukainya, upayakan agar minat baca Anda meningkat. 

Solusi tekhnis lain untuk membangkitkan minat baca di masyarakat, tidak lepas dari peran kebijakan pemerintah desa atau daerah. Seperti, membuat peraturan daerah (perda) untuk meningkatkan minat baca, mengadakan kegitan-kegiatan tentang bukunisasi, mengadakan dan mengoptimalisasikan perpustakaan berbasis kerakyatan di desa. Kemudian, mengadakan dan menghidupkan majalah dinding desa (Mading) agar masyarakat setempat terbiasa melek informasi media cetak (Koran/majalah). Kesemuanya, akan berjalan dengan baik jika ada kerjasama yang sangat baik pula antara semua jejaring yang berkepentingan. Jika minat baca masyarakat tinggi maka tidak menutup kemungkinan Negara Indonesia bisa menjadi negara maju yang siap bersaing dengan negara Amerika atau pun Jepang.
 







Kamis, 12 Mei 2011

Peringatan Hari Lupus Sedunia 10 mei 201

Peringatan Hari Lupus Sedunia 10 mei 2011

WASPADAI PENYAKIT LUPUS SEJAK DINI
TERUTAMA KAUM WANITA
(Agus Samsudrajat S, SKM)

Lupus adalah penyakit “auto-immune disease” yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Secara normal sistem imunitas tubuh akan membentuk protein yang dikenal sebagai antibody, yang bertugas membasmi virus, bakteri atau materi asing yang masuk ketubuh. Pada penderita lupus sistem imun tidak dapat membedakan substansi asing dan sel-sel dan jaringan tubuh. Antibodi yang dihasilkan justru melawan sel-sel yang seharusnya dibutuhkan tubuh.
 Sebanyak 10.314 penderita lupus ditemukan di Indonesia (data September 2010) dan angka ini terus meningkat pesat sejak kampanye mulai dilakukan Yayan Lupus Indonesia (YLI)  pada 2005. Dengan dikenali sedini mungkin, penderita lupus yang salah satunya gejalanya berupa ruam berbentuk kupu-kupu di wajah ini akan mendapat pengobatan yang tepat. Hasilnya, angka kematian bisa berkurang yang pada akhir 2010 lalu di Indonesia mencapai lebih 400 orang.
Lupus sebagian besar adalah wanita usia produktif. Sebanyak 8 dari 10 kasus baru yang muncul menimpa wanita usia usia 15-60 tahun.
Prof dr Zubairi Djoerban SpPD (KHOM) turut mendampingi pengurus YLI yang diketuai Tiara Savitri SPd. Prof Zubairi menyatakan bahwa penanganan lupus di tingkat deteksi dini, penanggulangan, ataupun terapinya akan mudah dilakukan. Pasalnya, ketersediaan obat-obatan bagi kelompok deteksi dini telah terjamin di mayoritas puskesmas seluruh Indonesia secara gratis.

YLI sendiri menekankan program pada  peningkatan sosialisasi agar masyarakat semakin mengenal gejala-gejala awal dan konsekuensi kesehatan akan lupus. Di antaranya dengan cara memfasilitasi proses peningkatan informasi penatalaksanaan lupus bagi dokter umum, perawat, dan bidan di daerah tertinggal dengan cara membantu pencarian materi, mencetak, membagikan, juga memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan. Kemudian, YLI juga akan mengupayakan  bantuan pendanaan untuk membantu penderita yang kurang mampu. YLI juga melakukan koordinasi dengan organisasi lupus sedunia, sebagai upaya pembaruan data, perkembangan pengobatan, dan pelaksanaan program yang dapat diaplikasikan di seluruh dunia. Penderita
lupus sebagian besar adalah wanita usia produktif. Sebanyak 8 dari 10 kasus baru yang muncul menimpa wanita usia usia 15-60 tahun.
YLI sendiri menekankan program pada peningkatan sosialisasi agar masyarakat semakin mengenal gejala-gejala awal dan konsekuensi kesehatan akan lupus. Di antaranya dengan cara memfasilitasi proses peningkatan informasi penatalaksanaan lupus bagi dokter umum, perawat, dan bidan di daerah tertinggal dengan cara membantu pencarian materi, mencetak, membagikan, juga memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan.
Kemudian, YLI juga akan mengupayakan  bantuan pendanaan untuk membantu penderita yang kurang mampu. YLI juga melakukan koordinasi dengan organisasi lupus sedunia, sebagai upaya pembaruan data, perkembangan pengobatan, dan pelaksanaan program yang dapat diaplikasikan di seluruh dunia.
Banyak orang tidak mengetahui apa itu penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau Lupus sehingga cukup banyak orang beranggapan lupus merupakan penyakit langka dan jumlah pasiennya sedikit. Kenyataannya, pasien lupus semakin meningkat tiap tahunnya. Lupus sama bahayanya dengan kanker, jantung, maupun AIDS yang dapat mengancam jiwa bahkan kematian pasien jika tidak segera ditangani.

Lupus juga dikenal dengan sebutan penyakit seribu wajah atau si peniru ulung. Hal ini disebabkan gejala awal yang dialami oleh setiap pasien (setiap kasus lupus) berbeda-beda dan hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Keterlibatan genetik, hormon, dan faktor lingkungan diduga sebagai faktor penyebab lupus. Secara medis, lupus adalah penyakit autoimun (sistem kekebalan tubuh) yang diproduksi secara berlebihan dan merusak organ tubuh sendiri. Lupus bukanlah penyakit menular dan menurun.

Prof. Zubairi Djoerban, Sp PD KHOM, Seorang ahli hematologi onkologi medik dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo, Jakarta, menjelaskan “Jika dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh berperan untuk melindungi tubuh kita dari virus, bakteri, dan ancaman luar lainnya. Pada kasus lupus, sistem tersebut tidak dapat membedakan ancaman dari luar dan jaringan sel itu sendiri sehingga sistem kekebalan tubuh tersebut justru membuat antibodi yang menyerang sel sehat pada tubuh penderita (Odapus)”.

Menurut Prof. Zubairi, organ tubuh yang sering terkena adalah ginjal, jantung, paru-paru, otak, darah, dan kulit. Sedangkan gejala yang sering dijumpai adalah sakit pada sendi, demam, sendi bengkak, lelah berkepanjangan, ruam pada kulit, anemia, dan gangguan ginjal. Sejumlah gejala lain adalah sakit di dada saat tarik napas dalam, ruam bentuk kupu-kupu melintang pada pipi dan hidung, sensitif pada matahari atau sinar, rambut rontok, jari jadi putih atau biru saat dingin, stroke, dan sariawan.


Penyebab Lupus
Lupus adalah penyakit misterius dan belum diketahui pasti apa penyebabnya. Hanya sedikit tanda atau gejala yang ditampakan sebelum penderita secara visual mengalami keganjilan. Mendadak si penderita akan mengalami perubahan fisik yang nyata.

Pemeriksaan Lupus
Cara Mengetahui seseorang menderita lupus adalah dengan pengujian menggunakan tes darah bernama Anti Nuclear Antibody (ANA). Tes ini akan mengidentifikasi autoantibody (antibody perusak) yang memakan sel-sel berguna bagi tubuh. Hasil positif tes ANA tersebut belum bisa dikatakan seseorang menderita lupus. Perlu dibutuhkan data lain seperti, gejala, catatan fisik pasien, dan tes lengkap laboratorium hingga dipastikan si pasien apakah menderita lupus.

Gejala Awal Lupus
Gejala awal lupus yang biasa dialami orang dengan penderita lupus (odapus) diantaranya adalah:
  • ·Rasa ngilu yang luar biasa pada persendian.
  • Mengalami kelelahan yang ekstrim.
  • Sensitive terhadap cahaya, sinar matahari, maupun kilatan foto.
  • Muncul semacam bekas luka disekitar tubuh
  • Wajah bagian Pipi dan hidung penderita tampak ruam-ruam menyerupai kupu-kupu (butterfly effects)
  • Mengalami anemia amat parah
  • Saat bernafas penderita tampak mengalami tekanan yang berat
  • Timbul permasalahan disekitar hidung dan mulut.
Perawatan Penderita Lupus
Perawatan Lupus dapat dilakukan dengan pengobatan medis, meskipun dalam penggunaan akan menimbulkan efek samping. Gejala dan efek samping yang dialami oleh masing-masing penderita sangat variatif dan tak bisa diprediksi. Jadi dibutuhkan pendampingan petugas kesehatan yang mengerti penyakit lupus.

Obat-obatan yang bisa diberikan pada penderita lupus
  • Steroid
  • Immunosuppressant
  • Antimalarial (Plaqunil/hidroxychloroquine)
  • Non-steroidal anti-inflammatories.

Penyakit LUPUS bisa dicegah dengan :
  • Mengurangi kontak dengan sinar matahari yang berlebihan
  • Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  • Hindari diri dari stress berat yang berkepanjangan
  •  Tidak merokok
  • Olahraga teratur
  • Melakukan diet nutrisi

Fakta-Fakta Lupus
  • ·Lupus adalah penyakit autoimmunitas dimana sistem imun merusak sel-sel tubuh yang berguna.
  • Ada 5 Jenis penyakit lupus yang masing-masing mempunyai karakteristik yang khas dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
  • 90 % penderita lupus adalah perempuan.
  • Di Negara Amerika Serikat ada 11 kampus yang menkhususkan penanganan terhadap lupus.
  • Sampai sekarang angat sulit untuk mendiagnosis lupus.
  • Penanganan Lupus sangat tergantung pada gejala yang timbul
  • Sebanyak lebih dari 1,5 juta orang didunia menderita lupus.
  • Ras tertentu memiliki resiko lebih besar dibandingkan ras lain; Afro-Amerika, hispanik, asia dan penduduk asli amerika. 
  • Mayoritas penderita lupus setelah diobati akan sembuh secara normal
  • Penanganan lupus dilakukan oleh rheumatologist yaitu Seorang seorang dokter medis yang mengkhususkan diri pada perawatan yang bukan operasi dari penyakit-penyakit rheumatik, terutama arthritis.